Pembentukan fizikal Manusia terdiri dari bahagian yang terkecil yang boleh diamati melalui peralatan ilmu pengetahuan, dimulai dari sebuah atom kemudian kumpulan million atom-atom ini akan menjadi satu sel tubuh. Kumpulan dari beberapa sel tubuh ini akan membentuk jaringan tubuh fizik manusia. Di dalam sebuah atom terdapat inti atom yang berfungsi sebagai pembangkit energi pada sebuah atom. Energi utama dari sebuah inti atom agar selalu hidup terdapat dari energi cahaya.
Energi cahaya inilah sumber kehidupan dari segala apa yg terlihat secara fizik mahupun yang tak terlihat oleh mata (ghaib).
Apabila energi yang dihasilkan oleh atom ini lemah atau tidak normal, maka akan berpengaruh pada sel-sel tubuh dan kemudian juga pada jaringan tubuh , sehingga secara medis dikatakan bahawa seseorang dinyatakan menderita penyakit fizik.
Kandungan energi negatif yang banyak pada diri seseorang secara fizik menyebabkan terganggunya metabolisme tubuh. Enzim-enzim yang seharusnya dihasilkan secara alami pada tubuh fizik tidak dapat bekerja secara normal. Begitu pun dengan aliran darahnya, Energi negatif akan mempengaruhi lancarnya aliran darah pada tubuh kerana menyumbat jalur transportasi darah ke bahagian tubuh yang penting seperti jantung dan otak.
Pada sisi ruhani, energi negatif ini akan menghambat beberapa potensi manusia seperti keberuntungan, rezeki, jodoh dan kesuksesan.
Metode zikir hiper metafizik yang kami kembangkan dan di aplikasikan untuk penyembuhan akan memberikan energi positif berupa cahaya pada setiap atom-atom tubuh manusia sehingga akan kembali sihat, normal dan bercahaya lagi. Cahaya inilah yg dihasilkan melalui zikir-zikir hiper metafizik yang disebut CAHAYA ILAHI.
Energi positif dari zikir-zikir hiper metafizik memiliki kuasa positif yang berkarakter amat tinggi, kuat dan besar sehingga mampu meneutralkan energi negatif yang menjadi penyebab penyakit fizikal juga rohani. Menyihatkan kembali atom-atom tubuh yang lemah dan tidak normal kembali menjadi sihat dan lebih bercahaya dengan cahaya Ilahi. Insya Allah.
No comments:
Post a Comment